Friday, November 21, 2014

Cara Memotret Bintang (Milky Way) Yang Keren.

6 comments:
 
Selamat malam sobat photography. balik lagi yah di tips-tips fotography. sobat photography ada yang tahu apa itu Astrofotografi ? . Astrofotografi adalah salah satu seni fotografi yang mengambil foto objek seputar langit malam dan objek-objek langit lainnya seperti milky way, planet, bulan, galaksi, nebula, cluster dan bintang-bintang.

dalam membuat foto astrofotografi khususnya milky way sobat fotography harus memenuhi syarat berikut ini.
1. memiliki kamera yang mendukung pengaturan “Manual” dan tekhnik “Long Exposure”. Dimana shutter speed/Exposure time dapat diatur hingga beberapa detik.

2. selain itu untuk tempat yang harus diperhatikan adalah langit malam yang bebas dari polusi cahaya. Definisi utama dari langit malam yang terbebas dari polusi cahaya adalah langit tidak diterangi oleh cahaya-cahaya lampu kota dan langit bersih dari polusi udara(asap), awan maupun kabut. Salah satu indikator yang dapat digunakan adalah mata kita dapat melihat banyak bintang dilangit.Tempat terbaik untuk memotret bintang adalah di desa, pegunungan, tepi pantai ataupun tempat yang jauh dari lampu-lampu perkotaan.

3. Mengetahui dimana posisi milky way. Jika hanya ingin memotret bintang, mungkin bisa kapan saja. Tapi ingat, bumi kita berputar. Ada kalanya milkyway tidak terlihat dari tempat kita berdiri.Milkyway juga akan sulit terlihat jika bulan sedang ikut nimbrung. Jadi, lebih baik kita memotret saat bulan baru muncul, sehingga malam gelap akan lebih panjang.Banyak software untuk mengecek kondisi bintang seperti stellarium, sky guide, dan banyak sekali di app store. Di search-aja ya.

Umumnya, paling enak memotret milky way itu adalah saat April – September di arah selatan.

4. Set Fokus ke Infinity, perkirakan komposisi. Taruh dulu kameranya di tripod ya. Setelah itu fokuskan lensa ke posisi tak hingga. Kalau di lensanya sudah ada distance scale, silakan diset ke posisi infinity, biasanya berbentuk simbol angka delapan tengkurap  8.Kalau nggak ada scale nya seperti lensa kit 18-55, fokus saja ke benda terjauh yang bisa difokuskan. Dan dikira-kira.Karena saya pakai kamera poket, jadi masuk ke menu dan pilih fokus ke infinity
Untuk komposisi, trial & error aja. Karena emang gelap. Paling nggak yang punya buble level di tripodnya bisa pastikan posisi horizon kamera lurus saja.

5. Set kamera ke diafragma & ISO tertinggi, dan coba 30 detik. jika memakai lensa 28 f/2.8. gunakan di iso 3200, f/2.8, dan 30 detik.

Kenapa 30 detik? Karena menurut pengalaman, 30 detik itu adalah waktu maksimum agar bintang tetap seperti titik, bukan sebuah garis. Kalau lebih dari 30 detik, maka bintang akan ‘berjalan’ dan nampak seperti apa yang kita sebut sebagai light painting.Kecuali, memang efek seperti itu yang ingin didapatkan sih.
Ada yang namanya rule-600. Jadi shutter speed maksimum yang diperbolehkan agar bintang tak bergerak adalah 600 dibagi dengan focal length lensa (format 35 mm, jika APS-C dikali dulu dengan 1.5, MFT dikali 2)

Jadi kalau kita pakai lensa 18mm, maka waktu maksimum adalah 600/18 =  33 detik. Nggak selalu akurat karena ini tergantung dari posisi kita di bumi. Tapi, generally itu rule of thumb-nya sebagai permulaan.



Gimana ? binggung ya ? gak papa kok. dicoba aja terus. semakin banyak belajar nanti juga bisa sendiri bagaimana memotret milky way yang keren. 
sekian dulu ya tips sederhana dari saya. sampai ketemu di tips-tips selanjutnya. semoga tidak bosan bosa membaca blog yang sederhana ini. 
selamat malam dan terima kasih. 

6 comments: