Sunday, November 23, 2014

Hallo sobat fotography ? apa kabar nih. semoga tambah sehat dan bahagia ya. :) kali ini ijinkan saya ngebahas foto yang sebenarnya sudah sering sobat fotography ketahui. mungkin ada yang belum mengetahui. baiklah akan saya beritahu dulu. foto jenis ini namanya foto lanscape. yaitu foto pemandangan alam yang mempesona dan enak dipandang.
Nah, bagaiman sih caranya agar mendapat foto lanscape yang bagus ? terkadangkan kita sering melihat pemandangan yang bagus. namun lupa tidak membawa kamera.  Jenis fotografi ini sebetulnya 90% cuma butuh berada di tempat dan waktu yang tepat sobat fotography. jadi banyak banyaklah berkunjung ke tempat-tempat yang bagus untuk dijadikan foto lanscape.


kali ini saya akan sedikit berbagi tips nih. bagaimana dan apa saja yang harus diersiapkan untuk mendapatkan foto lanscape yang baik.

1. persiapkan peralatan fotography yang diperlukan. selain DSLR agar kualitasnya bagus. jangan lupa juga sediakan tripod untuk kamera agar tidak terlalu banyak goyang. jika diperlukan jangan lupa juga bawa aksesoris, seperti filter ND, CPL dan lainnya.

2. tentukan lokasi yang akan digunakan untuk foto lanscape ini. usahakan lokasi yang memiliki pemandangan yang memang menarik untuk diambil gambarnya. dan juga pastikan kamu erada di view yang bagus. tentukan juga titik view yang bagus dengan memperhatikan elemen-elemen yang nantinya ingin di foto.

3. foto lanscape biasanya lebih indah dilakukan pada pagi hari atau sore hari. pada waktu sunrise ataupun sunset. meskipun foto lanscape bisa dilakukan kapan aja. dan juga jika perkotaan akan lebih indah jika dilakukan pada alam hari saat lampu-lampu mulai menyala. agar karya foto yang dihasilkan lebih berwarna. namun langit berwarna biru juga bagus jika bisa memanfaatkannya menjadi foto lanscape.

4. biasanya aturan yang dipake dalam foto lanscape yaitu aturan rule of third. namun bukan menjadi keharusan. bereksperimen jauh lebih baik. setidaknya ada 2/3 bagian yang ditonjolkan dari frame foto lanscape. dan juga pemanfaatan garis horizontal atau vertikal juga perlu diperhatikan. agar hasil foto yang didapat nyaman dipandang.

5. agar hasilnya baik, manfaatkan mode shooting manual. agar kamu leluasa mengatur dalam memotret.

6. banyak berlatih dan latih terus skill dalam memotret foto lanscape.


bagaimana ? masih kurang sobat potography ? tenang. nanti akan datang lagi dengan tips-tips yang lebih menarik lagi kok.

Saturday, November 22, 2014

selamat malam sobat photography. tidak hanya melulu memotret alam, bunga, matahari dan objek-objek lainnya. ternyata memotret manusia itu juga mengasyikkan lho. apalagi ada yang namanya foto portrait. yaitu foto yang lebih memfokuskan pada wajah manusia.kenapa wajah manusia itu menarik ? ya karena dalam setiap wajah itu mengandung bermacam-macam expresi. ada gembira, senang, menangis, terawa bahkan hingga yang menitikkan air mata. entah itu air mata bahagia ataupun air mata sedih. namun yang pasti segala macam bentuk expresi iu bisa diabadikan ke dalam kamera. 



berikut adalah beberapa tips untuk dapat memotret wajah/portrait.


 Perlu dasadari disini bahwa Fotografi itu tidak pernah dibatasi oleh alat. Entah itu menggunakan kamera yang canggih ataupun hanya kamera ponsel, Anda tetap dapat menghasilkan foto yang baik jika sudah memahami unsur seni dalam fotografi.

1. Jalin interaksi dengan objek/model

Banyak fotografer pemula yang malu untuk memotret model dengan jarak dekat. sehingga banyak dari mereka rela mengeluarkan uang untuk membeli lensa yang mahal agar dapat memotret dari jarak yang sangat jauh. padahal seharusnya, untuk memotret foto portrait itu lazimnya pada jarak yang tidak terlalu jauh dan fokus ke wajah. Hal tersebut memang boleh-boleh saja namun tidak terlalu disarankan. Jika Anda ingin menghasilkan foto portrait yang lebih baik, mulailah belajar untuk lebih mendekatkan diri dan berinteraksi dengan model. Berinteraksi dengan model memang terdengar cukup sepele, namun hal tersebut sangat diperlukan untuk mencairkan suasana agar model lebih nyaman dan tidak merasa tegang. Hasilnya, ekspresi model akan lebih rileks dan tidak terlihat kaku sehingga foto portrait yang dihasilkan akan lebih baik dan alami. biar bagaimanapun semua fotografer ingin mendapatkan hasil yang bagus. 

2.  Pentingnya Komposisi

Komposisi disini sangat penting. Membuat foto portrait dengan memposisikan kepala model di tengah biasanya malah menghasilkan foto yang kurang menarik. Cobalah untuk menempatkan model pada berbagai posisi sudut pengambilan gambar. Anda bisa menggunakan prinsip “Rule of Third” atau menempatkan subyek pada 1/3 bagian dari frame. Beranilah bereksperimen dengan komposisi dan jangan takut melanggar prinsip “Rule of Third”.memang biasanya rule of third menjadi patokan dalam pengambilan foto. namun berani bereksperimen dengan membuat foto yang bagus tanpa menggunakan rulr of third juga ada baiknya kok. akan menambah wawasan juga skill tentang fotographymu. 

3. Memanfaatkan Lensa serta Depth Of Field (DoF)

Untuk membuat fotografi portrait, lensa dengan jangkauan focal yang panjang tidaklah mutlak dibutuhkan. Anda bisa mengandalkan beberapa lensa non-zoom jarak pendek seperti 50mm atau lensa zoom dengan jarak rentang zoom menengah seperti 18-55mm. Besaran diafragma lensa juga mempengaruhi foto portrait. Jika lensa yang digunakan memiliki diafragma hingga f/2.0 atau lebih besar, gunakan lensa tersebut pada bukaan diafragma terbesar. Ini akan membuat efek bokeh (background menjadi blur) di belakang subjek dan memberikan unsur artistik pada foto. Hasilnya, model Anda akan terlihat lebih menonjol dari latarnya dan membuat mata yang melihat langsung tertuju pada model tersebut. Anda juga dapat mengatur bukaan lensa pada setting lain untuk bereksperimen.gunakan dulu cara yang paling mudah namun bisa cepat dipelajari.


4. Perhatikan juga pencahayaanya.

Dalam memotret portrait, Anda juga wajib memperhatikan kondisi pencahayaan di sekitar agar bayangan yang jatuh pada model tidak terlalu keras. Untuk itu banyak cara yang dapat dilakukan. Jika Anda memotret di luar ruangan dengan mengandalkan pencahayaan matahari, gunakanlah flash untuk fill-in atau gunakan reflektor untuk memantulkan cahaya ke arah model agar bayangan model terlihat lebih lembut. Pada saat memotret dalam ruangan atau studio, Anda juga dapat memanfaatkan beberapa aksesoris pencahayaan seperti payung studio, softbox, reflektor dan beauty dish untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

5. Gunakan software untuk mengolah hasil foto

Saat kita memotret terkadang banyak juga foto-foto yang tidak bagus hasilnya. namun jangan buru-buru dibuang semuanya. karena jaman sekarang banyak aplikasi atau software yang dapat digunakan untuk mengolah foto-foto yang kurang bagus tadi agar menjadi foto yang keren. Banyak tips sebenarnya yang bisa dishare untuk sobat photography. namun ke 5 tips diatas saya rasa sudah dapat mewakili. dan jika diterapkan semoga hasilnya juga akan baik. yang terpenting adalah seringnya latihan untuk terus memotret apapun hasilnya. 


Oke sobat. sekian dulu ya tips dari saya. dan tunggu tips-tips saya selanjutnya.
terima kasih.

Friday, November 21, 2014

Selamat malam sobat photography. balik lagi yah di tips-tips fotography. sobat photography ada yang tahu apa itu Astrofotografi ? . Astrofotografi adalah salah satu seni fotografi yang mengambil foto objek seputar langit malam dan objek-objek langit lainnya seperti milky way, planet, bulan, galaksi, nebula, cluster dan bintang-bintang.

dalam membuat foto astrofotografi khususnya milky way sobat fotography harus memenuhi syarat berikut ini.
1. memiliki kamera yang mendukung pengaturan “Manual” dan tekhnik “Long Exposure”. Dimana shutter speed/Exposure time dapat diatur hingga beberapa detik.

2. selain itu untuk tempat yang harus diperhatikan adalah langit malam yang bebas dari polusi cahaya. Definisi utama dari langit malam yang terbebas dari polusi cahaya adalah langit tidak diterangi oleh cahaya-cahaya lampu kota dan langit bersih dari polusi udara(asap), awan maupun kabut. Salah satu indikator yang dapat digunakan adalah mata kita dapat melihat banyak bintang dilangit.Tempat terbaik untuk memotret bintang adalah di desa, pegunungan, tepi pantai ataupun tempat yang jauh dari lampu-lampu perkotaan.

3. Mengetahui dimana posisi milky way. Jika hanya ingin memotret bintang, mungkin bisa kapan saja. Tapi ingat, bumi kita berputar. Ada kalanya milkyway tidak terlihat dari tempat kita berdiri.Milkyway juga akan sulit terlihat jika bulan sedang ikut nimbrung. Jadi, lebih baik kita memotret saat bulan baru muncul, sehingga malam gelap akan lebih panjang.Banyak software untuk mengecek kondisi bintang seperti stellarium, sky guide, dan banyak sekali di app store. Di search-aja ya.

Umumnya, paling enak memotret milky way itu adalah saat April – September di arah selatan.

4. Set Fokus ke Infinity, perkirakan komposisi. Taruh dulu kameranya di tripod ya. Setelah itu fokuskan lensa ke posisi tak hingga. Kalau di lensanya sudah ada distance scale, silakan diset ke posisi infinity, biasanya berbentuk simbol angka delapan tengkurap  8.Kalau nggak ada scale nya seperti lensa kit 18-55, fokus saja ke benda terjauh yang bisa difokuskan. Dan dikira-kira.Karena saya pakai kamera poket, jadi masuk ke menu dan pilih fokus ke infinity
Untuk komposisi, trial & error aja. Karena emang gelap. Paling nggak yang punya buble level di tripodnya bisa pastikan posisi horizon kamera lurus saja.

5. Set kamera ke diafragma & ISO tertinggi, dan coba 30 detik. jika memakai lensa 28 f/2.8. gunakan di iso 3200, f/2.8, dan 30 detik.

Kenapa 30 detik? Karena menurut pengalaman, 30 detik itu adalah waktu maksimum agar bintang tetap seperti titik, bukan sebuah garis. Kalau lebih dari 30 detik, maka bintang akan ‘berjalan’ dan nampak seperti apa yang kita sebut sebagai light painting.Kecuali, memang efek seperti itu yang ingin didapatkan sih.
Ada yang namanya rule-600. Jadi shutter speed maksimum yang diperbolehkan agar bintang tak bergerak adalah 600 dibagi dengan focal length lensa (format 35 mm, jika APS-C dikali dulu dengan 1.5, MFT dikali 2)

Jadi kalau kita pakai lensa 18mm, maka waktu maksimum adalah 600/18 =  33 detik. Nggak selalu akurat karena ini tergantung dari posisi kita di bumi. Tapi, generally itu rule of thumb-nya sebagai permulaan.



Gimana ? binggung ya ? gak papa kok. dicoba aja terus. semakin banyak belajar nanti juga bisa sendiri bagaimana memotret milky way yang keren. 
sekian dulu ya tips sederhana dari saya. sampai ketemu di tips-tips selanjutnya. semoga tidak bosan bosa membaca blog yang sederhana ini. 
selamat malam dan terima kasih. 

Thursday, November 20, 2014

Hallosobat photography. ketemu lagi yah sama saya. hehe. emangnya saya siapa ? oke deh perkenalannya bisa dilihat di profil yah.
kali ini saya akan membahas sedikit tentang bagaimana sih cara membuat foto panning itu. tentunya sobat fotography udah tahu kan apa photo panning itu. namun yang belum tahu akan saya kasih tahu dulu deh, biar tidak bingung.


Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan pada benda yang bergerak. Cara melakukan panning adalah dengan menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan obyek yang ingin dibidik sehingga obyek akan tampak fokus, sementara background akan tampak kabur/blur. Jangan takut hanya karena ada kata “teknik”, cara melakukan panning dapat dibilang cukup mudah kok.

Biasanya teknik Panning sering dipakai untuk pengambilan foto sport.

oke deh, terus bagaimana caranya membuat foto panning.





1. Ketahui dulu mode kamera yang akan kamu pakai.

Untuk membuat foto panning, gunakan mode shutter priority – Tv atau S sehingga kita bisa mengatur shutter speed di angka yang lebih rendah. Namun,berapa besar shutter speed yang harus dipakai tergantung pada kecepatan gerakan subyek yang akan difoto dan kecepatan relatif subyek terhadap kamera, hal inilah yang harus banyak dilatih. Shutter speed untuk membuat foto panning orang yang bersepeda tentu berbeda dengan shutter speed untuk foto panning balapan motor. Sama-sama balapan motor namun kalau motornya melaju lurus tepat didepan kita atau sedang berbelok ditikungan juga berbeda. Aturannya adalah, saat objek foto yang dibidik tampak kurang tajam naikkan shutter speednya. Saat background kurang blur, turunkan shutter speednya. Berikut beberapa contoh shutter speed yang bisa dipakai diawal, namun semuanya tetap harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan:

Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik
Mobil: sekitar 1/50 detik
Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik


2. Cara Fokus untuk Foto Panning

Saat foto panning, kita bisa memakai autofokus ataupun manual fokus. Namun bagi pemula untuk lebih mudahnya dapat atur Auto Focus mode ke AF-C (Nikon) atau AI Servo (Canon). Mode ini digunakan pada saat kita harus mengikuti subjek foto yang terus berpindah posisi. Sebisa mungkin Set frame yang cukup lebar, jangan terlalu ketat, kasih ruangan didepan dan belakang subyek sehingga kita cukup leluasa melakukan panning dan subyek secara utuh tertangkap dalam frame.


3. Menggerakkan Lensa dan Kamera

Kita harus memastikan memiliki cukup ruangan agar kamera dan lensa bisa mengikuti arah gerakan subyek tanpa ada benda (atau orang) yang menghalangi didepan kita. Agar subyek tetap terlihat tajam, gerakan lensa harus tenang dan stabil dan arahnya hanya pada sumbu horisontal: dari kanan ke kiri atau sebaliknya tanpa diikuti naik/turun, kuncinya sekali lagi latihan. Pilih objek yang bergerak dan memiliki background yang cerah dan memiliki warna-warna yang menarik, banyak detail dan memungkinkan fokus terarah pada subjek untuk mendapatkan foto panning yang memiliki background yang menarik. Arahkan kamera mengikuti objek yang bergerak dan pencet separuh tombol pada shutter release untuk mengambil fokus. Usahakan tangan bergerak selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa mengakibatkan hasil foto tidak menarik. Semakin lembut dan tenang cara kita mengikuti pergerakan dan irama subyek utama, makin tajam mereka terlihat di foto. Kita juga bisa memanfaatkan monopod untuk panning. Oke sahabat photography. sekian dulu sharing tips tentang foto panningnya. dalam membuat foto panning tidaklah semudah membuat foto yang biasa. oleh karena itu banyak-banyaklah berlatih. karena banyak berlatih akan mempengaruhi hasil foto panning yang akan di dapat.

selamat malam. sampai jumpa di tips-tips lainnya dan terima kasih.

Wednesday, November 19, 2014

Selamat malam sobat fotography. kembali lagi nih bersama tips cara memotret. kali ini saya ingin
membahas bagaimana sih caranya memotret agar bisa mendapat foto levitasi. tahu kan foto levitasi. yang hasilnya mirip orang terbang itu lhoh.


sebenarnya foto levitasi bisa dibuat dengan 2 cara. yaitu dengan bantuan editing software ataupun tanpa bantuan software. namun disini akan dijelaskan bagaimana membuat foto levitasi tanpa menggunakan editing software. tentunya dengan hanya menggunakan kamera.



sobat potography Pernah melihat film film luar angkasa kan yang ketika sang astronot bisa melayang  bebas.dalam bahasa jawa bisa di sebut  ngambang . Keren bukan kalau kita bisa terlihat mengambang dalam foto kita. Tehnik fotografi levitasi tanpa bantuan editing photoshop bisa anda lakukan dengan kamera profesional (DSLR) maupun kamera biasa . foto levitas dengan DSLR , bisa memanfaatkan Burst Mode.Dengan seklai menekan tombol shutter langsung mengahasilkan beberapa jepretan sekaligus . Atau jika fitur burst tidak tersedia di kamera anda . anda bisa menggunakan Mode manual dengan mempercepat shutter speed anda ke arah sampai 1 / 400 dan iso 1300 . Untuk mode manual anda harus mengatur sesuai intensitas cahaya di daerah anda.namun yang perlu diperhatikan juga adalah model dan juga setting backgroundnya agar foto levitasi yang dihasilkan bisa lebih maksimal.

sekian ya tips cara memotret. semoga bisa berjumpa dengan tips-tips yang lainnya.
terima kasih :)
Selamat malam sobat potography. ada yang tahu fotomacro tidak ? ternyata foto macro sekarang banyak diminati lho. okedeh bagi yang belum tahu saya kasih tahu nih sekilas tentang foto macro dan juga tips cara membuatnya.

Macro Photography atau fotografi makro adalah foto yang diambil dengan jarak sangat dekat untuk mendapatkan detail yang tinggi pada sebuah objek berukuran kecil seperti serangga, tetesan embun. Foto makro biasanya memiliki rasio 1:1 dimana gambar yang dihasilkan sama ukurannya dengan benda aslinya.



Tips cara mendapatkan foto  makro

1. Gunakan Lensa Makro.

bagi sobat potography yang ingin fotografi makro, menggunakan lensa makro adalah pilihan yang paling tepat, karena lensa makro biasanya memiliki pembesaran 1:1 bahkan lebih.

2.Perhatikan dalam pengaturan kamera.


- Setting Aperture sebaiknya antara F7,1 sampai F11 tergantung situasi.
- Setting Shutter Speed sebaiknya antara 1/80sec sampai 1/160sec tergantung situasi.
- Setting ISO tidak dianjurkan menggunakan ISO tinggi akan menimbulkan noise dan grain pada foto, sebaiknya setting ISO antara 100 sampai 400.
- Setting Picture Style pada Neutral.
- Setting White Balance (WB) pada Celvin 4200 sampai dengan 4800.
- Gunakan Manual Focus.Dengan menggunakan manual focus, beberapa jenis lensa mengandalkan bunyi beep saat focusnya tepat, namun ada juga jenis lensatertentu seperti lensa Mpe 65 yang tidak ada bunyi beep dan benar-benar mengandalkan mata kita, untuk menemukan  fokus yang tepat, lensa ini digunakan dengan cara memajumundurkan lensa didekat objek.

3. Jangan sampai kamera goyang (shake).

DoF yang sempit pada foto makro berdampak pada susahnya melakukan fokus pada objek. Sedikit guncangan saja, maka fokus akan meleset.gunakan alat bantu berupa tripod atau monopod. Bisa juga dengan menggunakan speed diatas 1/125 sec.

4.Perhatikanlah waktu pemotretan.

Untuk foto natural, waktu yang tepat untuk pemotretan adalah pada saat matahari bersinar lembut sekitar jam enam sampai jam sembilan pagi dan sore hari sekitar jam empat sampai jam enam sore. Pada waktu-waktu tersebut, serangga masih kurang aktif karena masih berselimutkan butiran embun pagi atau sedang makan. Sementara untuk foto ekstrim, tidak ada batasan waktu, karena kita menggunakan alat bantu berupa flash dan peredam cahaya.

5. Perhatikan juga arah cahaya.

memanfaatkan cahaya alam yang berlawanan dengan kamera (Backlight) karena akan membuat foto yang dihasilkan menjadi lebih indah dan berdimensi. Untuk mendapatkan backlight ini,  sebaiknya dilakukan ketika matahari sedang bersinar lembut (softlight) sekitar jam lima sampai jam enam pagi atau sekitar jam lima sore. Yang perlu diperhatikan, lensa jangan berhadapan langsung dengan matahari karena bisamenjadi siluet.

6. Gunakan bantuan cahaya hanya bila diperlukan saja.

Penggunaan bantuan cahaya atau cahaya artifisial seperti Flash/Speedlite/Reflector dan lain-lain diperlukan pada saat cuaca agak gelap (low light) terutama untuk fotografi makro yang meng-close-up objek dengan pembesaran yang ekstrim (diatas 1:1). Pada foto seperti itu cahaya yang natural kurang mendukung. Terutama saat jarak potret antara lensa ke objek sudah sangat dekat, karena exsposure-nya akan semakin berkurang dan rentan terhadap noise.Sebenarnya masih banyak tips-tips yang bisa diaplikasikan untuk memperoleh foto macro ini. lain waktu jika ada kesempatan akan saya bahas lagi ya.

okedeh, sekian dulu ya tips tentang cara mendapatkan foto macro dari saya. nantikan tips-tips fotography selanjutnya.
terima kasih :)

Monday, November 17, 2014

Hallo sobat fotography. apa kabar nih.. kali ini ijinkan saya memberikan tips mengenai foto bokeh. sudah pada tahu kan ?
kalau belum tahu okedeh saya akan kasih sedikit penjelasan apa itu foto bokeh.
BOKEH berasal dari bahas jepang, boke. yang berarti blur atau kabur. bokeh sendiri merupakan efek blur yang halus atau soft focus pada background saat memotret objek foto. jadi fokus tajamnya terdapat pada objek utama sedangkan yang lainnya blur atau menjadi kabur.



ada beberpa cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan foto bokeh ini. diantaranya :
1. Menggunakan mode aperture priority (AV) atau mode manual (M) agar dapat memillih sendiri aperture yang diinginkan.
2. setting apperture yang paling besar dari lensa. angka f/x yang paling kecil. karena semakin kecil angka f/x maka apperture akan semakin besar.
3. perhatikan jarak antara kamera dengan objek foto. untuk hasil maksimal semakin dekat jarak kamera dengan objek foto maka backgroundnya akan semakin blur (bokeh).
4. pilihlan focal lenght yang paling panjang. dengan focal lenght yang panjang maka akan memisahkan objek foto dengan backgroundnya. misalnya anda menggunakan lensa zoom 55-250mm. maka pilihlah focal leght yang 250mm untuk mendapatkan hasil bokeh yang bagus.
5. jika punya gunakan lensa prime. karena lensa prime merupakan lensa dengan focal lenghttunggal alias lensa tanpa zoom yang dapat menghasilkan foto yang lebih tajam dan kualitas optiknya tentu lebih baik dari lensa zoom biasa. lensa prime biasanya memiliki aperture yang besar sehingga bagus untuk menghasilkan bokeh. misalnya lensa 50mm f/1.8

demikian sedikit tips yang bisa sobat gunakan untuk mendapatkan foto bokeh. semoga tips yang sederhana ini bisa berguna dan dapat dimanfaatkan dengan baik.
nantikan tips tips selanjutnya yah sobat fotography :)

selamat malam.